http://www.fadhilza.com
Satu
ketika saya sedang bertugas di Gedung MPR/DPR mengamankan penyaluran
tenaga listrik kekomplek tersebut pada saat sidang MPR. Dari kejauhan
saya lihat ada seseorang yang sedang bercakap cakap dengan asyiknya, ia
melangkah bergerak kesana kemari sambil tangannya bergerak-gerak dengan
serius. Namun saya tidak melihat lawan bicaranya. Saya jadi was was…..
ini orang waras atau tidak. Saya berjalan semakin dekat dan semakin
dekat pada orang tersebut, saya agak ragu, kuatir kalau orang itu tidak
waras. Setelah dekat saya perhatikan ada kabel dari telinga terus medekati mulutnya dan masuk kesaku celananya. Oooh…. rupanya ia sedang bicara dengan lawan
bicaranya melalu hand phone yang dilengkapi headset. Jadi lawan
bicaranya tentu saja tidak terlihat karena nun jauh disana… entah
dimana, mungkin pada suatu kota di Indonesia atau bahkan di luar negeri. Orang itu begitu asyik dan serius berbicara hingga ia tidak memperhatikan orang lain yang lewat didekatnya.
Ini
adalah suatu contoh orang yang khusuk berbicara dengan lawan bicaranya,
walaupun lawan bicaranya tidak terlihat. Untuk dapat berbicara dengan
serius dan khusuk tidak mutlak lawan bicara harus dapat dilihat dan
saling berhadapan. Banyak orang yang beralasan bahwa mereka tidak bisa
khusuk dalam sholatnya karena Allah sebagai yang diajak berbicara dalam
sholat tidak dapat dilihat dengan mata. Alasan ini tidak
benar, nyata nya orang yang saya jumpai digedung MPR diatas dapat
berbicara dengan khusuk dan serius walaupun lawan bicaranya tidak
tampak.
Dari pengamatan saya orang
tidak bisa khusuk dalam sholat sebagian besar disebabkan karena tidak
mengerti dan paham apa kalimat yang diucapkan dalam shalat tersebut.. Karena itu Allah mengingatkan dalam surat An Nisa ayat 43 :
”
Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, hingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan…..”
Dalam
ayat tersebut Allah mengingatkan bahwa kita harus mengerti apa saja yang
kita ucapkan dalam sholat. Jika tidak maka keadaan orang itu sama saja
dengan orang yang mabuk. Tidak mengerti apa yang diucapkan dalam shalat itulah yang menjadi penyebab utama fikiran melayang layang tak tentu arah ketika sedang mengerjakan shalat.
Problem utama umat Islam di Indonesia
Tidak mengerti ucapan atau ayat yang dibaca dalam shalat merupakan problem yang serius bagi umat
Islam di Indonesia. Ini adalah penyebab utama mengapa seseorang tidak
bisa khusuk dalam shalatnya. Ketika takbiratul ihram dikumandangkan
seolah olah fikiran dikomandokan untuk mulai melanglang buana melantur kemana mana. Mulai dari merencanakan suatu kegiatan bisnis, urusan keluarga,
rencana tamasya, menemukan barang yang hilang dan lain sebagainya silih
berganti muncul dalam fikiran selama mengerjakan shalat. Anehnya ketika
mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri tanda
selesai shalat, fikiran yang melantur itupun berhenti mengelana,
langsung fokus pada kegiatan yang harus segera dikerjakan saat itu.
Hal seperti tersebut diatas tentu tidak dialami oleh orang yang mengerti bahasa Arab, baik dia orang Arab sendiri atau bangsa lain yang memang sudah mengerti bahasa arab.
Hal ini hanya dialami oleh bangsa Ajam (Non arab) yang dalam kesehariannya tidak menggunakan bahasa arab untuk bercakap cakap dan berkomunikasi. Untuk
mendapatkan shalat khusuk , mengerti dan paham bacaan yang diucapkan
dalam shalat merupakan persyaratan mutlak. Menurut hemat saya untuk
meningkatkan mutu kehidupan umat Islam di Indonesia perlu diadakan
kegiatan atau usaha untuk meningkatkan mutu shalat yang dilakukanja
selama ini. Jika shalat umat Islam di Indonesia sudah betul dan benar,
Insya Allah mereka (bangsa Indonesia) akan medapatkan semua yang
dijanjikan Allah yaitu kemenangan hidup didunia dan akhirat.
Kondisi
shalat sebagian besar umat Islam di Indonesia dewasa ini sangat
memprihatinkan, baik dari kalangan yang berpendidikan tinggi (intelek)
maupun berpendidikan rendah. Rata rata mereka tidak mengerti kalimat
atau bacaan yang dibaca dalam shalatnya. Pernah satu ketika saya bertemu
seorang petani disuatu desa , saya tanya bacaan yang dibaca dalam
shalat. Ia bisa membacanya dengan baik. Ketika saya tanya arti setiap
kalimat yang diucapkannya itu, ia menggelengkan kepala.
Saya bacakan surat Alfatihah ayat demi ayat. Saya bacakan
Bismillahirrahmanirahiim…. ia jawab dengan menyebut nama Allah yang maha
pengasih dan maha penyayang. Saya baca Alhamdulillah hirabbil alamin……
ia bengong …. nggak tau. Saya bacakan bacaan shalat yang lain dan saya
tanya artinya ia hanya geleng kepala. Saya tanya kamu sudah shalat
berapa lama? dijawab sudah 20 tahun. Masya Allah… saya fikir mungkin
karena pendidikannya rendah makanya jadi begitu. Dugaan saya meleset,
pernah saya tanyakan hal serupa pada seorang sarjana S1, jawaban nya
sama saja….. nggak ngerti.
Inilah
kondisi yang perlu perhatian dari kita semua, saya kuatir kalau sebagian
besar kita terkena peringatan Allah dalam surat Al Maun ayat 4 dan 5 :
“ Maka kecelakaanlah bagi orang yang sholat, yaitu orang yang lalai dari sholatnya”
Pelajaran
shalat yang kita dapat selama ini hanya berdasarkan hukum fiqih yang
lebih fokus pada masalah rukun shalat. Kita lebih memperhatikan syarat
syah atau tidaknya shalat tersebut. Shalat lebih dirasakan sebagai suatu
kewajiban yang harus dipenuhi, kalau syarat syah shalat sudah terpenuhi
yah.. sudah. Masalah khusuk atau tidaknya kurang diperhatikan. Yang
penting sudah memenuhi kewajiban shalat sesuai ketentuan
dan syah. Jika shalat delakukan dengan tepat dan betul, sebenarnya
shalat akan meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Shalat
yang dilakukan dengan tepat dan benar akan memberikan rasa
nyaman,tentram, bahagia, optimis, penuh semangat, selalu merasa
berkecukupan dan lain sebagainya. Jauh dari perasaan jengkel, kecewa,
sedih, cemas , takut, tertekan dan stress berkepanjangan. Perasaan
tersebut akan merangsang fikiran untuk memancarkan gelombang positip
kealam semesta yang pada akhirnya akan medatangkan hal yang positip pula
dalam kehidupan sehari hari. Hal tersebut sesuai dengan seruan azan
yang berbunyi hayya ’alas sholah….. hayya ’alal falah…. mari dirikan
shalat…..mari rebut kemenangan.
Meraih shalat khusuk
Menurut
teori LOA (Law of attraction) apa yang menguasai fikiran seseorang
cenderung menjelma jadi kenyataan, fikiran negatif akan menarik kejadian
negatif, fikiran positip akan menarik kejadian positif pula. Inilah
yang menyebabkan orang kaya bertambah kaya, orang miskin bertambah
miskin. Orang kaya selalu berfikir tentang kekayaan dan hidup berlimpah,
sedang orang miskin selalu berfikir tentang kesulitan, kemelaratan dan
kemiskinan. Semua yang difikirkan akan menarik hal yang sama dengan apa
yang difikirkan. Keburukan menarik keburukan dan kebaikan menarik
kebaikan pula.
Tidak
mudah mengendalikan fikiran untuk selalu memancarkan gelombang positip.
Konon kabarnya fikiran selalu bergerak dan berubah sebanyak 60.000 kali
dalam sehari-semalam. Fikiran tidak pernah diam, ia selalu bergerak
berubah setiap saat, bahkan ketika kita tidur fikiran tetap bekerja, ia
tidak pernah diam. Bagaimana mungkin kita mengedalikannya agar tetap
berfikir pada hal yang positip? Kita hanya bisa mengetahui
bahwa fikiran kita sedang memancarkan gelombang positip atau negatif
dari perasaan kita. Ketika kita sedang merasa kecewa, jengkel, sedih,
cemas, tertekan itulah saatnya fikiran memancarkan gelombang negatif
yang tentunya akan menghadirkan kejadian negatif pula dalam hidup kita.
Ketika kita merasa nyaman, bahagia, tentram, sejahtera, hidup
berkelimpahan itulah saatnya fikiran kita memancarkan gelombang positip
yang tentunya akan menghadirkan kejadian positip pula dalam kehidupan
kita.
Untuk
mendapatkan fikiran dan perasaan positip banyak cara dilakukan antara
lain dengan latihan meditasi, relaksasi, hipnoterapi, yoga, terapi music
dan lain lain. Shalat dengan khusuk dan benar adalah salah satu cara
untuk mengendalikan fikiran dan perasaan untuk tetap memacarkan gelombang
positip. Kondisi ini bisa dicapai jika orang yang shalat fokus pada
bacaan yang dibaca dalam shalat. Fikiran dan perasaan dikendalikan oleh
ayat atau kalimat yang diucapkan dalam shalat, tidak melantur dan melayang kemana
kemana. Untuk itu tentu orang yang shalat tersebut harus hafal dan
mengerti bacaan dan ayat yang dibacanya dalam shalat tersebut.
Gerakan shalat
Banyak
orang yang melakukan gerakan shalat dengan asal asalan. Berdiri,
rukuk,sujud semua dilakukan dengan tergesa gesa karena ingin cepat
selesai dari shalatnya. Rukuk asal rukuk, sujud demikian pula. Bacaan
shalat dibaca dengan cepat, fikiran melayang tak tentu arah tidak
mengikuti apa yang dibaca. Gerakan shalat jika dilakukan dengan benar
dan tu’maninah sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Memperbaiki
persendian dan melancarkan aliran darah diseluruh tubuh. Penelitian
menunjukan bahwa gerakan shalat yang tepat dan benar, mirip dengan senam
yoga. Pada saat rukuk dengan posisi 90 derajat ruas- ruas tulang
punggung akan tertarik dan lebih panjang daripada ketika posisi berdiri.
Sambungan tulang punggung jadi fleksibel mudah mudahan terpelihara dari
penyakit pengapuran tulang punggung. Ketika sujud juga konon ada bagian
penting diotak yang hanya bisa dialiri darah ketika dalam posisi sujud.
Ini bisa meningkatkan kecerdasan dan kinerja otak. Gerakan shalat yang
dilakukan dengan perlahan dan tu’maninah akan menimbulkan perasaan
relaks, nyaman dan tentram pada hati dan fikiran.
Pengaturan nafas dalam shalat
Umumnya
manusia dalam keadaan sehari hari hanya menggunakan kurang dari 20 %
kapasitas paru parunya untuk bernafas. Nafasnya pendek, tidak dalam dan
panjang, sehingga sebagian besar kapasitas paru parunya tidak terpakai.
Didalam paru paru yang tidak terpakai terdapat udara basi. Dimana satu
ketika ia pernah menarik nafas panjang kemudian pengeluaran udara tidak
dilakukan sampai tuntas udara yang tersisa merupakan udara basi didalam
paru paru. Dalam jangka panjang bagian paru paru yang tidak terpakai itu
akan mengalami kerusakan. Orang yang selalu berolah raga, terutama olah
raga pernafasan seperti Taichi, Waitankung, Yoga, Satria Nusantara , Mahatma, Silat tenaga dalam, dan lain lain Insya Allah paru parunya tetap sehat
Untuk meningkatkan konsentrasi dan mencegah kita dari ketergesaan
dalam shalat perlu dilakukan pengaturan nafas dalam shalat. Pengaturan
nafas ini hanya salah satu cara pengendalian diri, bukan termasuk rukun
shalat. Ketika takbiratul Ihram angkat tangan sejajar telinga sambil
menarik nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian turunkan kedua tangan
keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan sampai udara
diparu paru kosong. Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga penuh
kemudian hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a
iftitah. Jika nafas sudah habis sebelum pembacaan do’a iftitah selesai,
tarik lagi hingga memenuhi rongga paru paru kemudian hembuskan nafas
perlahan lahan sambil melanjutkan bacaan do’a iftitah yang belum selesai tersebut. Demikian seterusnya, hingga selesai shalat. Gerakan
shalat yang betul dan diikuti dengan pengaturan nafas yang baik akan
meningkatkan metabolisme tubuh,dan kadar oxigen dalam darah . Efek
nyatanya selama mengerjakan shalat bahkan setelah selesai shalat badan terasa lebih segar.
Praktek shalat khusuk
Berikut ini saya sampaikan
beberapa cara dan langkah untuk mendapatkan shalat yang khusuk dan
benar sehingga didapat shalat yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan Al Qur’an.
- Siapkan hati dan fikiran untuk mengerjakan shalat, misalnya shalat Dhuhur, Asar atau Maghrib.
- Ambil wuduk untuk bersuci dari hadas kecil
- Persiapan segala sesuatu untuk melakukan shalat, ruangan, kondisi dan lain sebagainya.
- Berdiri
tegak menghadap kiblat, kedua kaki agak diregangkan. Rasakan bahwa
anda saat ini sedang berhadapan dengan Allah penguasa tertinggi
dialam semesta. Bersikaplah tawadhu dihadapan Dia yang berkuasa
penuh diseluruh jagat raya.
- Takbiratul ihram
Ucapkan
takbiratul Ihram sambil mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga
dan menarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru.
Selanjutnya turunkan kedua belah tangan keatas dada sambil menghembuskan
nafas perlahan lahan hingga paru paru kosong sempurna.. Letakan tangan
kanan diatas tangan kiri diatas dada.
- Do’a Iftitah
Selanjutnya
tarik nafas kembali perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru,
hembuskan perlahan lahan sambil membaca do’a iftitah:
”Allahu Akbar kabiro, walhamdulilaahi katsiiro, wa subhanallahi bukhrataw wa ’ashiila . Allah maha besar yang maha sempurna kebesarannya, segala punji bagi Allah sebanyak banyaknya, dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang hari ” Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fathorosshamaawaati wal ardho haniifan muslimaw wama ana minal musyrikiin Sesungguhnya aku hadapkan hati dan fikiranku kepada yang menjadikan langit dan bumi , dengan lurus (ber-sungguh-sungguh) dan berserah diri , dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukanNya . Innas
sholaati, wanusuki, wamahyaya, wama maati lillahi rabbil ’alamiin. Laa
syariikalahuu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimin. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan sekalian
alam, Tiada sekutu bagiNya, dengan demikianlah aku diperintahkan, dan
aku adalah orang yang berserah diri (muslim) .”
Jika nafas yang dihembuskan perlahan sudah habis sedang
bacaan iftitah belum selesai, maka tarik kembali nafas hingga memenuhi
paru paru, kemudian hembuskan perlahan sambil melanjutkan bacaan yang
belum selesai,demikian seterusnya. Konsentrasikan hati dan fikiran pada
bacaan berikut maknanya. Mulut membaca do’a iftitah, fikiran menyebut
terjemahannya, hati merasakan maksud kalimat yang dibaca. Rasakan
kalimat yang dibaca dengan segenap perasaan dan penuh kekhusukan.
Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan do’a
iftitah tersebut.
- Bacaan Al-fatihah
Selanjutnya
tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan
perlahan lahan sambil membaca surat Al Fatihah. Konsentrasikan fikiran
dan perasaan pada bacaan Al Fatihah tersebut. Ucapkan dengan lisan,
terjemahkan dengan fikiran, pahami dengan hati. Rasakan setiap ayat yang dibaca, ikuti dengan visualisasi. Baca surat Al Fatihah tersebut dengan tartil dan perlahan lahan.
Ketika membaca Bismillahirrohmanirahiim ……bayangkan dan rasakan betapa rasa kasih sayang Allah pada kita semua.
Ketika membaca Alhamdulillahir robbil alamiin…. bayangkan betapa maha terpujinya Allah penguasa alam semesta.
Ketika membaca Arohmaanirrohiim bayangkan sifat kasih sayang Allah yang meliputi alam semesta.
Ketika membaca
Maalikiyau middin ….bayangkan keadaan dihari berbangkit kelak , ketika
kita dikumpulkan dipadang mahsyar yang kering dan tandus. Dihari yang
tiada tempat bernaung selain naunganNya, dihari yang tidak ada tempat
berlindung selain lindunganNya . Dialah penguasa tunggal dihari itu.
Ketika membaca Iyya kana’budu wa iyyaka nasta’in tanamkan dalam hati bahwa hanya Dialah yang disembah, dan hanya kepadaNya tempat mohon pertolongan.
Ketika membaca
Ihdinas shiroothol mustaqiim bayangkan jalan yang lurus, jalan yang
penuh rahmat dan berkahNya. Ketika membaca Shirothol ladziina an amta
alaihim, ghoiril maghdu bi alaihim , waldhoolliin ….bayangkan yang
dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh orang yang
telah mendapat rahmat dan nikmat dariNya , bukan jalan orang yang
dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.
Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan Alfatihah.
- Bacaan surat dan ayat pilihan setelah Alfatihah
Setelah selesai membaca Alfatihah tarik nafas hingga memenuhi ruang paru paru. Hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca ayat
atau surat pilihan. Untuk menambah kekhusuan ayat pilihan bisa
disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sedang mempengaruhi kita.
Misalnya menghadapi musibah dan cobaan baca surat al Ankabut 1 s/d 5.
Atau Al baqarah 153-157. Untuk membangkitkan semangat perjuangan dan mendapatkan karir yang lebih baik, baca
surat Ali Imran 26-27, An Nur 55-56 atau Al Fath 1-4. Mengenang
kehidupan akhirat baca surat al Waqi’ah, surat Al Zalzalah dan Al
Qori’ah, Tentu saja ayat atau surat yang dibaca sudah dihafal berikut terjemahannya, demikian seterusnya. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan ayat pilihan tersebut.
- Rukuk
Tarik nafas perlahan lahan sambil rukuk dan membaca takbir. Selama ruku baca kalimat tasbih ” subhanarabbiyal adzim ….Maha suci Allah yang maha besar ”
. Selama ruku dan membaca tasbih nafas dihembuskan perlahan lahan .
Punggung dan pinggang membentuk sudut 90 derajat, tangan bertumpu pada
lutut. Rasakan suasana relaks dan nyaman selama rukuk. Hembusan nafas
berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan tasbih.
- I’tidal
Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat ” Samiallahu liman hamidah…. telah mendengar Allah akan orang yang memujiNya. ”. Kedua belah tangan diangkat sampai sejajar telinga. Selanjutnya
turunkan kedua belah tangan kesamping kiri dan kanan sambil
menghembuskan nafas perlahan-lahan. Berdiri tegak dengan kedua belah
tangan disamping kiri dan kanan, tarik nafas perlahan lahan hingga
memenuhi paru paru, kemudian hembuskan dengan perlahan lahan sambil
membaca : ”Robbana lakal hamdu,
milussamawaati wamil ul ardhi, wamil umaasyi’ta, min syai’in
ba’du…..Wahai Tuhan kami segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi,dan
sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu”.
Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan nyaman.
Hadapkan hati dan fikiran seluruhnya kepada Allah penguasa alam semesta
dengan ikhlas dan tawadhu. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan
berakhirnya bacaan do’a .
- Sujud pertama
Tarik
nafas perlahan lahan sambil turun untuk sujud dan mengucapkan kalimat
takbir ”Allahu akbar”. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : ”Subhana rabbiyal a’la …..Mahasuci Allah yang maha tinggi ”
sebanyak yang bisa dibaca. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan
berakhirnya kalimat tasbih.Ucapkan kalimat tasbih dengan tulus dan
ikhlas, rasakan suasana relaks dan pasrah kepadaNya. Hembusan nafas
berakhir bersamaan dengan berakhirnya ucapan tasbih. Lama sujud
tergantung kekuatan nafas dan jumlah kalimat tasbih yang dapat
diucapkan. Rasakan suasana yang betul betul relaks dan pasrah padaNya.
- Duduk Iftirash
Tarik nafas perlahan lahan sambil duduk dari sujud dengan mengucapkan kalimat takbir. Ketika duduk Iftirash hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca do’a :”
Robighfirli, warhamni, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii,
wa’afinii, wa’fu’annii …….Ya Tuhanku , ampuni aku, rahmati aku, tutupi
nkeburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk,
sehatkan aku, ma’afkan aku…”. Ucapkan do’a dengan sungguh sunguh, ikuti dengan ikhlas dan penuh perasaan,
jangan tergesa gesa. Nikmati kata demi kata dalam do’a ini, rasakan
getaran dari setiap kalimat do’a yang diucapkan. Ini adalah do’a untuk
kehidupan yang ideal. Jika Allah mengabulkan do”a ini anda tidak akan
menderita, gelisah, tertekan, bingung, dan hidup dalam kemiskinan dan
kekurangan. Anda akan mendapat ampunan, rahmat dan berkah,
ditutupi keburukannya, diangkat derajatnya, mendapat bimbingan dalam
menghadapi berbagai masalah, diberi badan yang sehat, dan ma’af dari
Allah. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya
bacaan do’a.
- Sujud kedua
Tarik
nafas perlahan lahan sambil sujud dan mengucapkan kalimat takbir.
Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat
tasbih : Subhana rabbiyal a’la …..Maha suci Allah yang maha tinggi” . Lakukan seperti pada butir 11. Setelah
selesai , lanjutkan ke rakaat kedua. Tarik nafas perlahan lahan sambil
berdiri dan mengucapkan kalimat takbir untuk melanjutkan kerakaat kedua.
- Duduk tahiyyat
Pada
duduk tahiyat awal sambil menghembuskan nafas perlahan lahan baca do’a :
Attahiyatul mubaarokatus shalawatut thoyyibatulillaah. Assalamu alaika ayyuhanabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu, Segala
kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, salam
rahmat dan berkahNya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad…….. assalamualaina wa ala ibadillahisshoolihiin , Asyhaduallaa ilaaha illallahu wa assyhadu anna muhammadarrasuulullah, Allahhumma sholli ala muhammad wa ala aali muhammad…..Salam
kesalamatan semoga tetap bagi kami seluruh hamba hambaNya yang saleh.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah , dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad
dan juga kepada keluarga nabi Muhammad ” . Pada tahiyyat akhir ditambahkan kalimat :….kama sholaita ala ibrahiim wa ala aali ibraahim , wa barik ala aali Muhammad wa aala ali Muhammad, Kama barakta ala aali Ibrahiim wa ala aali Ibrahiim fil alamiina innaka hamiidun maajiid….Sebagaiman
Engkau pernah memberi rahmat kepada keluarga nabi Ibrahim, Berikanlah
keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah
nmemberi keberkahan kepada Nabi Ibrahiim dan keluarga nya. Diseluruh
alam semesta Engkaulah yang maha terpuji dan maha mulia ” .
Jika hembusan nafas berakhir sebelum bacaan do’a selesai, tarik lagi
nafas baru dan lanjutkan bacaan do’a sambil menghembuskan nafas perlahan
lahan. Setelah selesai ucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan kiri
nsebagai penutup seluruh kegioatan shalat.
- Seluruh kegiatan shalat dilakukan dengan tenang, relaks dan tidak
tergesa gesa. Resapi dan hayati setiap kalimat yang diucapkan
dalam shalat. Insya Allah anda akan merasakan kenikmatan langsung
dalam shalat ini. Jika gerakan shalat dan pengaturan nafas anda
lakukan dengan betul, anda akan merasakan hawa hangat dan nyaman
diseluruh tubuh. Badan terasa lebih segar selama shalat dan sesudah
melakukan shalat. Jika anda mengidap tekanan darah tinggi, insya Allah shalat seperti ini akan menurunkan tekanan darah anda.
Efek nyata shalat khusuk dalam kehidupan sehari hari
Shalat
yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan menimbulkan efek yang nyata
dalam kehidupan sehari hari. Beberapa indikator yang dapat anda rasakan
dalam kehidupan sehari hari sebagai hasil dari shalat yang benar dan khusuk antara lain :
- Badan terasa lebih segar dan relaks selama dan sesudah mengerjakan shalat
- Anda
bisa merasakan suatu perasan nikmat dan asyik ketika mengerjakan
shalat, hati dan fikiran terasa relaks dan focus pada kalimat yang
dibaca. Adakalanya perasaan anda terbawa hanyut oleh ayat yang
dibaca hingga badan bergetar dan kadang kala anda menangis karena
merasakan kedahysatan Allah , kasih sayang dan azab -Nya..
- Hati dan fikiran selalu merasa bahagia, nyaman, tentram, optimis dalam
menjalankan kehidupan jauh dari perasaan sedih, duka, cemas, takut
, putus asa, tertekan dan stress berkepanjangan.
- Memiliki
daya tahan yang tinggi terhadap cobaan dan tekanan hidup. Berbagai
musibah dan kesulitan yang menghadang tidak menyebabkan nya patah
semangat dan berputus asa.
- Terpelihara dari melakukan perbuatan tercela dan perbuatan keji lainnya
- Memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menyelesaikan dan menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam kehidupan sehari hari.
- Tidak takut menghadapi ancaman dari manapun, ia hanya tunduk dan takut pada Allah Subhanahu wataala.
Jika
anda belum melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk, anda akan
mendapatkan efek yang berlawanan dari hal yang telah disebutkan diatas.
Beberapa indikator yang bisa anda amati dan rasakan jika anda belum
melakukan shalat dengan benar dan khusuk antara lain sebagai berikut.
- Shalat terasa sebagai beban dan dirasakan sebagai suatu kegiatan
yang membosankan. Selama mengerjakan shalat fikiran melayang
kemana mana . dan ada keinginan untuk segera selesai dari
mengerjakan shalat
- Shalat
tidak meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari hari.
Hati dan fikiran sering dirongrong perasaan gelisah, sedih, cemas,
kecewa, putus asa, tertekan dan stres berkepanjangan.
- Daya
tahan terhadap cobaan dan tekanan hidup sangat lemah, mudah panik
dan putus asa. Sehingga sering tergiur untuk mencari pertolongan
alternatif seperti paranormal, dukun, ajimat dan perbuatan musyrik
lainnya.
- Kecerdasan spiritual lemah sehingga mudah tergiur untuk melakukan perbuatan tercela dan keji lainnya demi mendapatkan apa yang diinginkan.
- Sangat
takut terhadap acaman manusia dan lain sebagainya, rasa takut
tersebut mengalahkan rasa takutnya pada Allah, hingga mudah
tergelincir pada perbuatan tercela dan perbuatan musyrik lainnya.
Demikianlah,
mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha
untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yang kita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah anda bisa melaksanakan shalat dengan benar dan khusuk.