SYARIAT Islam telah mengatur hak suami terhadap istri dengan cara menaatinya, selama dia tidak keluar dari syariat dan hukum Allah. Istri harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami rido kepadanya.
Rasulullah bersabda, “Jika seorang istri melakukan salat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya, dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya.” (HR Ahmad)
Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Rasulullah juga bersabda, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khalik (Sang Pencipta).” (HR Ahmad)
”Hanya orang-orang yang rela dan rido melaksakan perintah Allah SWT yang di dadanya dipenuhi nikmat iman dan Islam saja yang mampu menaati perintah suaminya,” kata KH Agus Dermawan, Pengasuh Yayasan Yatim Piatu Maulida Fitria, Jatibening, kemarin.
Dijelaskan KH Agus Dermawan, seorang istri rela menjauhi sesuatu, jika suami melarangnya. Dia berlapang dada jika suami menasihatinya. Bahkan dia rela tidak menerima tamu pria, baik kerabat dari jauh sekali pun saat sang suami bepergian atau berada di luar rumah.
Rasulullah bersabda, “Ketahuilah bahwa kalian mempunyai hak atas istri kalian dan istri kalian juga mempunyai hak atas kalian. Adapun hak kalian atas istri kalian adalah tidak mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian.” (HR At-Tirmidzi)
ISTRI YANG TAAT
”Istri yang taat adalah istri yang mengetahui kewajibannya dalam agama untuk mematuhi suaminya dan menyadari sepenuh hati betapa pentingnya mematuhi suami,” jelas KH Agus Dermawan yang juga Ketua Forum Silaturahmi Takmir Mesjid dan Musola (Fammi Tamami) DKI Jakarta ini.
Istri harus selalu menaati suaminya pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat, hingga menciptakan rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga, supaya perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik dan jauh dari ombak yang membuatnya bergocang begitu hebat.
“Islam telah memberikan hak seorang wanita secara penuh atas suaminya, di mana Islam memerintahkan untuk menghormati istrinya, memenuhi hak-haknya dan menciptakan kehidupan yang layak baginya sehingga istrinya patuh dan cinta kepadanya,” kata kiai yang kerap tausiah di Metro TV dan TVRI ini.
Kewajiban menaati suami yang telah ditetapkan agama Islam kepada istri, tidak lain karena tanggung jawab suami yang begitu besar, sebab suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggungjawab atas apa yang menjadi tanggungannya.
Suami juga sangat ditekankan mempunyai pandangan yang jauh ke depan dan berwawasan luas, sehingga suami dapat mengetahui hal-hal yang tidak diketahui istri berdasarkan pengalaman dan keahliannya di bidang tertentu.
FATIMAH PENASARAN
Pada suatu hari, Fatimah ra, bertanya kepada ayahandanya Rasulullah. Siapakah perempuan yang akan masuk surga pertama kali? Rasulullah menjawab, ”Seorang wanita yang bernama Mutiah.”
Tentu saja Fatimah terkejut. Ternyata bukan dirinya, seperti yang dibayangkannya. Mengapa orang lain? Padahal dia adalah putri Nabi.
Sehingga timbullah keinginan untuk mengetahui siapakah Mutiah.
Apa yang diperbuatnya sampai mendapat kehormatan yang begitu tinggi?
Ternyata, setelah diselidiki, Mutiah adalah orang biasa yang tidaklah istimewa. Namun ketaatannya pada suami luar biasa. Dia rela dicambuk suaminya, bila diinginkan atau dia bersalah. Ketataan itulah yang akan mengantarkannya ke surga tanpa dihisab.
http://www.poskotanews.com/2012/08/03/istri-taat-suami-surga-balasannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar