Mimpi adalah suatu hal yang penting bagi pemimpin-pemimpin yang berpengaruh didunia ini. Dengan mimpilah, mereka meraih asah citanya. Dan dengan mimpi itu pula mereka menjadi orang-orang besar. Mimpi yang saya maksud disini bukanlah mimpi sebagai bunga ketika manusia lelap tertidur, namun mimpi yang saya maksud adalah mimpi sebagai visualisasi visi yang tertanam didalam benak jiwa dan pikiran mereka. Kekuatan jiwa ini pula yang membuat kekuatan seseorang bertambah melebihi hal-hal yang sudah umum.
Kekuatan mimpi bersifat unik karena mampu mendorong semangat seseorang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Mereka yang punya mimpi tidak perlu di iming-imingi hadiah agar mereka mau menjalankan apa yang mereka cita-citakan. Ketika orang bermimpi, maka secara tidak langsung mereka telah menjejakan sedikit langkahnya menuju tangga keberhasilan. Seorang Mujadid Mesir yang bernama Hasan Al-Banna berkata bahwa “Mimpi kemarin adalah kenyataan hari ini dan mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok”. Jadi memang benar bahwa setiap keberhasilan memang berawal dari sebuah mimpi. Mimpi bersifat netral, tidak memihak siapapun. Mimpi bisa menjadi sebuah hal yang indah jika digunakan orang baik dan bisa menjadi malapetaka ketika digunakan orang jahat.
Tersebutlah kisah di tanah sekitar daerah Timur Tengah yang bernama Palestina terdapat dua orang besar yang telah menggunakan kekuatan mimpi itu. Mari kita mulai dengan orang yang pertama. Kisah kecilnya mungkin sama dengan anak-anak kecil lainnya. Suatu saat, ia bersama kawan-kawannya mengadakan sebuah lomba untuk berdiri dengan menggunakan tangan dibawah. Dan sesuai dengan budaya yang ada disana, orang yang kalah harus menggendong sang pemenang sampai kerumahnya. Berbeda dengan anak lainnya, anak yang satu ini memang sangat kuat. Ketika yang lain telah menyerah dan pergi, anak ini masih sanggup berdiri dengan tangan dibawah bahkan sampai beberapa jam kedepan. Bahkan ketika kawan-kawannya kembali, anak ini masih melakukan hal yang sama seperti beberapa jam sebelumnya.
Namun tiba-tiba terjadilah hal yang mengejutkan. Anak itu merasa ada sesuatu yang pecah dikepalanya yang membuatnya jatuh terkulai kebawah. Anak itu merasa kesakitan. Ketika ia mencoba berdiri, maka jatuhlah lagi ia. Berkali-kali ia melakukan hal yang sama, namun ia tak beranjak dari tempatnya semula. Tampaknya itu terjadi karena efek sakit yang ada dikepalanya. Ia tak mampu lagi menahan berat badannya sendiri dengan kakinya. Hari itu, usianya baru enam belas tahun. Dan perkenalkan nama pemuda itu adalah…Ahmad Yasin.
Sejak saat itu ia lumpuh. Tapi mimpinya tidak ikut lumpuh. Mimpinya tetap berkobar. Akhirnya dengan kelumpuhannya itu ia menjadi seorang guru Agama Islam di sebuah sekolah dasar. Dan karena mimpi-mimpinya yang menjulang tinggi, murid-muridnya tersengat. Konon, tiap kali ia mengajarkan sesuatu, murid-muridnya seperti kerasukan. Mereka begitu tersengat untuk mengamalkan apa yang ia ajarkan.
Pernah suatu hari ia mengajarkan tentang sholat malam. Maka esok paginya para wali murid memprotes pihak sekolah karena anak-anak mereka jadi bergadang semalaman menantikan sepertiga malam terakhir untuk shalat. Duhai kekuatan apakah itu?
Inilah seorang lelaki yang sangat ditakuti oleh Israel. Bukan seperti Rambo, tokoh khayalan Amerika yang kekar berotot dan mampu menyelesaikan sebuah misi sendirian. Hanya seorang lelaki lumpuh berkusi roda yang kalau bicara pun terbata-bata. Kekuatan jiwa itulah, jiwa yang dipenuhi mimpi yang sanggup membuatnya perkasa dan berwibawa menghadapi jutaan pasukan bersenjata lengkap berkendara tank. Sekali lagi saya ingin perkenalkan, namanya Syekh Ahmad Yasin.
Sekarang mari kita beralih pada orang kedua yang juga punya impian besar terhadap tanah Palestina ini. Orang itu bernama Theodore Hertzl. Pada tahun 1898 ia pernah berkata “Hari ini kuproklamasikan Negara Yahudi raya di Palestina. Hari ini memang aku pantas ditertawakan. Tapi selambat-lambatnya 50 tahun lagi, aku yakin bahwa mereka yang mengabdi untuk zionisme-lah yang akan tertawa.” Sejak saat itu ia telah menanamkan mimpi besarnya untuk membangun sebuah Negara adidaya. Dengan mimpinya itu, ia mulai melakukan segala hal yang licik dan mencoba melobi Inggris untuk merekayasa dan menskenariokan terbentuknya Negara Israel. Walhasil, ia berhasil mewujudkan mimpinya. Pada tahun 1948, Israel berdiri di tanah Palestina.
Ya begitulah, pemimpi hanya bisa dilawan oleh pemimpi lainnya. Pemimpi Syekh Ahmad Yasin dan Hamasnya melawan Pemimpi Theodore Hertzl dan Zionisme nya. Mimpi sangat penting dimiliki orang-orang yang baik, karena dengan hal itulah mereka dapat mengimbangi pemimpi-pemimpi jahat. Gunakanlah kekuatan jiwa itu itu untuk menggapai sebuah kebaikan. Dan sekali lagi ingin saya membisikan ketelinga Anda bahwa kekuatan jiwa itu bernama mimpi.
http://ryanalfiannoor.wordpress.com/2009/02/12/kekuatan-jiwa-itu-bernama-mimpi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar